Baru-baru ini, berita tentang penangkapan pendiri Telegram Pavel Durov telah memicu perhatian yang luas. Menanggapi hal ini, Presiden Prancis Macron memberikan klarifikasi di media sosial mengenai sifat kejadian tersebut. Macron menyatakan bahwa tindakan ini bukan karena pertimbangan politik, melainkan berdasarkan penyelidikan yudisial yang sedang berlangsung.
Macron menekankan bahwa Prancis selalu mementingkan kebebasan berekspresi dan komunikasi, sementara juga berfokus pada perlindungan semangat inovasi dan kewirausahaan. Dia berjanji bahwa Prancis akan terus menegakkan kebebasan mendasar ini dalam kerangka hukum yang ada. Macron juga mencatat bahwa pada akhirnya akan terserah kepada peradilan independen untuk memutuskan bagaimana hukum akan ditegakkan.
Pada saat yang sama, dilaporkan bahwa juru bicara penegak hukum mengatakan bahwa Durov dituduh gagal secara aktif bekerja sama dengan penyelidikan dugaan kejahatan dunia maya dan keuangan di platformnya. Pernyataan ini lebih lanjut menjelaskan latar belakang insiden tersebut.
Insiden itu telah memicu perdebatan tentang keseimbangan antara tanggung jawab platform online, perlindungan privasi pribadi, dan peraturan pemerintah. Di era informasi, bagaimana menemukan keseimbangan antara melindungi kebebasan sipil dan menjaga ketertiban sosial telah menjadi tantangan umum yang dihadapi oleh semua pemerintah.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
24 Suka
Hadiah
24
6
Bagikan
Komentar
0/400
NFTArchaeologist
· 06-27 14:48
Kebebasan memang ada harganya
Lihat AsliBalas0
TokenomicsTrapper
· 06-24 15:18
Keadilan tidak seharusnya dipaksa untuk bekerja sama
Macron menanggapi peristiwa pendiri Telegram menekankan independensi peradilan dan kebebasan berpendapat
Baru-baru ini, berita tentang penangkapan pendiri Telegram Pavel Durov telah memicu perhatian yang luas. Menanggapi hal ini, Presiden Prancis Macron memberikan klarifikasi di media sosial mengenai sifat kejadian tersebut. Macron menyatakan bahwa tindakan ini bukan karena pertimbangan politik, melainkan berdasarkan penyelidikan yudisial yang sedang berlangsung.
Macron menekankan bahwa Prancis selalu mementingkan kebebasan berekspresi dan komunikasi, sementara juga berfokus pada perlindungan semangat inovasi dan kewirausahaan. Dia berjanji bahwa Prancis akan terus menegakkan kebebasan mendasar ini dalam kerangka hukum yang ada. Macron juga mencatat bahwa pada akhirnya akan terserah kepada peradilan independen untuk memutuskan bagaimana hukum akan ditegakkan.
Pada saat yang sama, dilaporkan bahwa juru bicara penegak hukum mengatakan bahwa Durov dituduh gagal secara aktif bekerja sama dengan penyelidikan dugaan kejahatan dunia maya dan keuangan di platformnya. Pernyataan ini lebih lanjut menjelaskan latar belakang insiden tersebut.
Insiden itu telah memicu perdebatan tentang keseimbangan antara tanggung jawab platform online, perlindungan privasi pribadi, dan peraturan pemerintah. Di era informasi, bagaimana menemukan keseimbangan antara melindungi kebebasan sipil dan menjaga ketertiban sosial telah menjadi tantangan umum yang dihadapi oleh semua pemerintah.