[Bitu] Menurut laporan, penasihat kepala kantor presiden Ukraina, Sergey Leshchenko, pada 16 Agustus mengeluarkan pernyataan di media sosial tentang cara dan jalur untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina. Sergey Leshchenko menyatakan bahwa pihak Ukraina yakin bahwa harus ada gencatan senjata terlebih dahulu, dan kemudian melanjutkan proses negosiasi selanjutnya.
Liu Xianke dengan jelas menyatakan bahwa posisi Ukraina sangat jelas, yaitu terlebih dahulu gencatan senjata, baru membahas hal-hal lainnya. Alasannya adalah, jika negosiasi dimulai sebelum gencatan senjata, Ukraina akan menghadapi risiko pemerasan yang besar. Hanya dengan mewujudkan gencatan senjata yang nyata, baru dapat membuka ruang yang diperlukan untuk kegiatan diplomasi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
13 Suka
Hadiah
13
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
BoredWatcher
· 5jam yang lalu
Negosiasi ini bisa berhasil, itu aneh.
Lihat AsliBalas0
rekt_but_vibing
· 08-16 10:58
Kapan kekerasan ini akan berhenti?
Lihat AsliBalas0
BlockchainTalker
· 08-16 10:56
sebenarnya... dilema tahanan klasik dalam geopolitik fr
Ukraina bersikeras untuk menghentikan tembakan terlebih dahulu sebelum bernegosiasi untuk mencegah risiko pemerasan.
[Bitu] Menurut laporan, penasihat kepala kantor presiden Ukraina, Sergey Leshchenko, pada 16 Agustus mengeluarkan pernyataan di media sosial tentang cara dan jalur untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina. Sergey Leshchenko menyatakan bahwa pihak Ukraina yakin bahwa harus ada gencatan senjata terlebih dahulu, dan kemudian melanjutkan proses negosiasi selanjutnya.
Liu Xianke dengan jelas menyatakan bahwa posisi Ukraina sangat jelas, yaitu terlebih dahulu gencatan senjata, baru membahas hal-hal lainnya. Alasannya adalah, jika negosiasi dimulai sebelum gencatan senjata, Ukraina akan menghadapi risiko pemerasan yang besar. Hanya dengan mewujudkan gencatan senjata yang nyata, baru dapat membuka ruang yang diperlukan untuk kegiatan diplomasi.